Sidoarjo (republikjatim.com) - Siswa dan siswi SMP Muhammadiyah 2 Taman (Spemduta) Sidoarjo menggelar acara Student Fest bertema sains, budaya dan perubahan sosial selama dua hari. Acara itu dimulai pembukaan, Rabu (16/04/2025) hingga penutupan, Kamis (17/04/2025) besok.
Acara yang memperagakan kemampuan para siswa dan siswi ini digelar di lapangan Spemduta Sidoarjo. Kegiatan ini sekaligus menjadi bagian Gelar Karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Isinya rata-rata menggambarkan kreativitas para siswa.
"Kegiatan ini, tujuannya mengajak siswa untuk menggabungkan pengetahuan sains, penghargaan terhadap budaya, dan kesadaran akan perubahan sosial untuk mewujudkan mimpi mereka dalam menciptakan masa depan yang gemilang," ujar Kepala SMP Muhammadiyah 2 Taman, Zainal Arif Fakhrudi kepada republikjatim.com, Rabu (16/04/2025).
Lebih jauh Arif yang juga mantan Kepala SMA Muhammadiyah 1 Taman (Smamita) Sidoarjo ini menjelaskan kegiatan ini sekaligus menjadi ajang untuk menunjukkan kekayaan budaya nusantara melalui beragam penampilan para siswa dan siswi. Diantaranya seperti pameran budaya, musikalisasi puisi, drama musikal, bazar makanan hingga fashion show.
"Salah satu penampilan yang menarik perhatian penonton dalam acara ini misalnya penampilan siswa Spemduta yang mengusung topik Tembang Jawa. Penampilan ini merupakan sebuah perpaduan antara budaya, musik dan modernisasi yang terbarukan saat ini," ungkapnya.
Tidak hanya itu, Arif menegaskan hari ini anak-anak di Spemduta, terutama kelas tujuh sangat berbahagia. Alasannya, karena ada kegiatan projek P5 yang disaksikan langsung sama orangtuanya.
"Jadi mulai pameran budaya, musik, puisi dan fashion, termasuk ada pameran binatang membuat anak-anak didik kita merasa talentanya itu dihargai, diapresiasi sekolah dan disaksikan langsung sama orangtuanya," tegasnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain itu, dalam beragam penampilan itu, Arif menceritakan para siswa dan siswinya juga menampilkan budaya lokal (kearifan lokal) atas local wisdom saat hampir terkikis oleh budaya barat. Harapannya, mampu menciptakan lagi kearifan lokal dengan membuat anak-anak bisa bangga dengan budayanya.
"Kami berharap anak-anak merasa nyaman. Apalagi, dengan bahasa daerah yang sekarang ini anak-anak sudah mulai gak bisa berbahasa krama.
Dengan adanya nembang Jawa diharapkan anak-anak bisa kembali mencintai budaya asli. Yakni bisa berbahasa daerah halus. Sehingga itu menjadi bukti cinta karakter dengan berbahasa krama yang halus dan anak-anak muncul karakter sebenarnya," paparnya.
Sementara kegiatan ini sesuai rencana sekolah dan terjadwal dalam program kerja setahun sekali. Sehingga pada hari pelaksanaan, yang biasanya anak-anak tampil di dalam kelas masing-masing kali ini seluruhnya, tampil diluar (out door).
"Jadi seluruh wali murid bisa menyaksikan kemampuan anaknya masing-masing. Apalagi acara ini juga dilombakan. Untuk kategori juara diantaranya untuk drama Musikal terbaik (tampilan), musikalisasi puisi terbaik (tampilan), bazar makanan terbaik (bazaar), pameran paling favorit (pameran) dan kostum terbaik (Peragaan Busana)," pungkasnya. Ary/Waw
Editor : Redaksi
