Apresiasi IBI, Plt Bupati Berharap Kontribusi Wujudkan Kesehatan Ibu dan Anak di Sidoarjo Terjaga


Apresiasi IBI, Plt Bupati Berharap Kontribusi Wujudkan Kesehatan Ibu dan Anak di Sidoarjo Terjaga HUT IBI - Plt Bupati Sidoarjo, Subandi bersama istrinya dr Sriatun menghadiri acara Peringatan HUT ke 73 Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Sidoarjo di Resto Jie Poek Dwe, Sabtu (13/07/2024).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Pengabdian dan dedikasi para bidan di Kabupaten Sidoarjo patut mendapat apresiasi. Pada peringatan HUT ke 73 Ikatan Bidan Indonesia (IBI), tepatnya 24 Juni, Plt Bupati Sidoarjo, Subandi mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada para bidan yang telah mengabdi untuk masyarakat Sidoarjo.

Undangan para bidan ini dinilai menjadi suatu kehormatan. Subandi hadir bersama istri, dr Sriatun saat IBI Sidoarjo merayakan Peringatan HUT ke 73 IBI di Resto Jie Poek Dwe, Sabtu (13/07/2024). Bahkan terasa suasana hangat dan penuh keakraban.

"Peringatan HUT ke 73 IBI ini menjadi momentum penting untuk merefleksikan perjalanan para bidan dalam mewujudkan kesehatan ibu dan anak. Khususnya di Kabupaten Sidoarjo. Usia ke 73 tahun menjadi bukti nyata tingginya komitmen dan dedikasi pada bidan dalam melayani masyarakat dengan pengabdian sepenuh hati, tulus dan profesional," ujar Subandi.

Selaku pimpinan daerah, Subandi menyatakan apresiasi setinggi - tingginya atas kolaborasi IBI dan Pemkab Sidoarjo selama ini. Peran para bidan menunjukkan hasil yang membanggakan. Angka prevalensi stunting, angka kematian ibu serta angka kematian balita di Sidoarjo mengalami penurunan.

"Hal itu menjadi bukti kerja keras dan integritas semua pihak. Khususnya para bidan yang berada di garis terdepan dalam memberikan pelayanan secara primer kepada masyarakat," katanya.

Ke depan, masih ada berbagai tantangan yang harus dihadapi dalam pembangunan di bidang kesehatan. Misalnya, disparitas akses layanan kesehatan serta meningkatkan kualitas layanan kesehatan ibu dan anak di Sidoarjo.

"Makanya sejumlah upaya strategis dan inovatif harus terus dilakukan para bidan di Sidoarjo," pintanya.

Para bidan di Kabupaten Sidoarjo diharapkan bisa terus meningkatkan kompetensi dan profesionalisme. Bahkan juga kemampuan bekerja sama dengan semua pihak, demi mewujudkan Kabupaten Sidoarjo yang sehat dan bebas dari stunting.

"Berkat peran Bapak dan Ibu semua, perjuangan untuk menurunkan stunting di Sidoarjo betul-betul berjalan dengan baik," tegas mantan Kades Pabean, Kecamatan Sedati ini.

Sebagai pimpinan daerah, lanjut Subandi, dirinya akan terus berkomitmen menjaga stabilitas kesehatan masyarakat Sidoarjo. Termasuk, meningkatkan kemampuan layanan puskesmas maupun rumah sakit. Pemerintah juga terus memberikan dukungan bagi para bidan dan tenaga kesehatan lain. Diantaranya berupaya meningkatkan pendapatan tenaga honorer kesehatan di Kabupaten Sidoarjo.

"Selain itu, pemerintah akan berusaha meningkatkan derajat tenaga honorer agar bisa diangkat menjadi P3K (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja). Kalau kesejahteraan tenaga kesehatan meningkat, maka layanan kesehatan juga akan meningkat. Saat ini, ada kurang lebih 7.000 orang tenaga honorer yang menjadi perhatian pemerintah. Kami berupaya mengangkat derajat para honorer kesehatan dan tenaga teknis lain menjadi P3K secara reguler setiap tahun," urainya.

Sementara dedikasi para tenaga honorer merupakan bukti dan telah menjadi tolok ukur penurunan angka kematian ibu melahirkan. Angka stunting di Sidoarjo juga terus diturunkan. Pemerintah harus hadir dalam upaya menekan angka stunting itu.

"Insyaallah saya akan memberikan anggaran mulai dari tingkat desa dalam upaya menekan kenaikan angka stunting agar kesehatan balita harus benar-benar diperhatikan," pungkasnya. Ary/Waw