Pengguna Layanan Naik Drastis, Kondisi Keuangan BPJS Kesehatan Sehat


Pengguna Layanan Naik Drastis, Kondisi Keuangan BPJS Kesehatan Sehat CAPAIAN - Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti saat pertemuan bersama Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) di Jakarta menyampaikan soal capaian BPJS Kesehatan, Jumat (11/01/2024).

Jakarta (republikjatim.com) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mencatatkan jumlah pemanfaatan layanan kesehatan Tahun 2023 meningkat drastis. Capaian ini menunjukkan BPJS Kesehatan senantiasa menjalankan amanah dalam memberi jaminan kesehatan kepada seluruh rakyat Indonesia.

Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti mengatakan sampai tanggal 31 Desember 2023 jumlah pemanfaatan layanan peserta JKN di fasilitas kesehatan meningkat menjadi 606,7 juta atau 1,6 juta pemanfaatan per hari. Pada Tahun 2022 lalu, jumlah pemanfaatan layanan kesehatan baik kunjungan sehat ataupun sakit sebanyak 502,8 juta atau 1,4 juta per hari.

"Hal ini membuktikan masyarakat semakin percaya dengan BPJS Kesehatan dan semakin menyadari pentingnya jaminan kesehatan," ujar Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti saat pertemuan bersama Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN), Jumat (11/01/2024) di Jakarta.

Ghufron menjelaskan kondisi keuangan BPJS Kesehatan sampai dengan 31 Desember 2023 mencapai aset bersih sebesar Rp 57,76 triliun. Menurutnya, kondisi ini sesuai dengan ketentuan, yaitu mencukupi 4,36 bulan estimasi pembayaran klaim ke depan.

"Selain itu, capaian positif BPJS Kesehatan Tahun 2023 pencapaian cakupan kepesertaan yang semakin luas. Per 31 Desember 2023, jumlah peserta JKN telah mencapai 267,3 juta jiwa atau sekitar 95,75 persen dari total penduduk di Indonesia. Capaian ini melampaui target yang ditetapkan pemerintah sebesar 95 persen," ungkap Ghufron.

BPJS Kesehatan juga terus berupaya meningkatkan kepuasan peserta. Indeks kepuasan peserta di Tahun 2022 meningkat pada posisi 89,62 dari Tahun 2021 sebesar 87,63. Lalu indeks kepuasan badan usaha juga meningkat pada Tahun 2022 pada angka 90,36 dari Tahun 2021 pada posisi 86,56.

"BPJS Kesehatan per 31 Desember 2023 menjalin kerja sama dengan 23.639 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) atau meningkat 28,28 persen dari Tahun 2014 sebanyak 18.437 FKTP," tegasnya.

Sedangkan Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) meningkat sebesar 85,60 persen, dari semula 1.681 menjadi 3.120 FKRTL.

"Dalam rangka meningkatkan kepuasan peserta, BPJS Kesehatan bersama mitra fasilitas kesehatan bertekad untuk meningkatkan kualitas layanan yang diberikan. Hal ini dituangkan melalui janji Layanan JKN," urai Ghufron.

BPJS Kesehatan juga tidak henti-hentinya melakukan inovasi untuk memberikan kemudahan peserta JKN dalam mengakses layanan kesehatan. Ghufron menyebutkan sejumlah inovasi itu diantaranya pengambilan antrean secara online, simplifikasi layanan bagi pasien hemofilia dan thalassemia serta telemedisin.

"Kami juga mengembangkan i-Care JKN yang dapat diakses dokter dan peserta JKN. Dengan i-Care JKN, dokter dan peserta dapat melihat riwayat kunjungan, tindakan medis.dan obat yang diberikan fasilitas kesehatan dalam kurun waktu 12 bulan terakhir. Sehingga dokter juga dapat memberikan pelayanan yang cepat dan tepat," jelasnya.

Ghufron menilai BPJS Kesehatan menjadi contoh bagi berbagai negara dalam pelaksanaan jaminan kesehatan. Hal ini, menunjukkan Program JKN mampu menunjukkan eksistensinya di kancah internasional.

"Berbagai capaian positif BPJS Kesehatan di Tahun 2023 ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, baik pemerintah, masyarakat maupun mitra kerja BPJS Kesehatan," paparnya.

Dengan terus memperkuat berbagai capaian positif yang diraih Tahun 2023, BPJS Kesehatan terus berupaya untuk dapat memberikan jaminan kesehatan yang berkualitas kepada seluruh rakyat Indonesia dengan pelayanan yang mudah, cepat dan setara.

Pencapaian itu juga menjadi sorotan Ketua Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN), Agus Suprapto. Pada kesempatan yang sama, Agus menyambut baik positif tren positif ini serta capaian seperti ini harus terus ditingkatkan.

"Perlu ditekankan pencapaian selama satu dekade ini sebagai pondasi dalam menentukan kebijakan ke depan. Hal ini tidak hanya untuk melanjutkan program jaminan sosial, tetapi jaminan sosial ini dapat terus berlangsung dan melindungi serta memberi rasa aman bagi masyarakat," kata Agus.

Agus menyampaikan di era yang serba digital seperti sekarang ini dapat digunakan untuk meningkatkan mutu layanan kepada peserta. Seiring meningkatnya kepuasan peserta, maka akan semakin meningkatkan cakupan kepesertaan yang menjangkau hingga seluruh penjuru negeri.

"Capaian positif BPJS Kesehatan pada Tahun 2023 menciptakan gambaran bagi masa depan Indonesia. Penting untuk terus mempertahankan jaminan sosial untuk keberlanjutan pembangunan di Indonesia, demi menciptakan negera yang sejahtera," ucapnya.

Dalam kegiatan ini juga dihadiri oleh perwakilan Menteri Koordinator Bidang PMK, perwakilan Menteri Sosial RI, perwakilan Menteri Keuangan RI, Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan, Direktur Utama BPJS Ketenegakerjaan yang diwakili Direktur Perencanaan Strategis dan Teknologi Informasi BPJS Ketenegakerjaan, Ketua Dewan Pengawas BPJS Ketenegakerjaan serta BPJS Watch. Hel/Waw