Wujudkan Program Sanitasi Aman, Dinas P2CKTR Sidoarjo Gandeng USAID dan Pengusaha Tinja


Wujudkan Program Sanitasi Aman, Dinas P2CKTR Sidoarjo Gandeng USAID dan Pengusaha Tinja FGD - Kepala Dinas P2CKTR Pemkab Sidorjo, M Bachruni Aryawan membuka acara FGD kerjasama pengelolaan air limbah domestik digelar Dinas P2CKTR Pemkab Sidoarjo bersama pengusaha sedot tinja swasta, di Hotel Luminor, Sidoarjo, Selasa (05/03/2024).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Focus Group Discussion (FGD) inisiasi kerjasama pengelolaan air limbah domestik digelar Dinas Perumahan, Permukiman, Cipta Karya dan Tata ruang (P2CKTR) Pemkab Sidoarjo bersama pengusaha sedot tinja swasta, di Hotel Luminor, Sidoarjo, Selasa (05/03/2024). Program kerjasama antara Pemkab Sidoarjo dan pengusaha sedot tinja swasta ini untuk mewujudkan program sanitasi aman di Sidoarjo.

Hal itu, sesuai Visi dan Misi Bupati Sidoarjo Tahun 2021-2026 yakni mewujudkan Kabupaten Sidoarjo yang sejahtera, maju, berkarakter dan berkelanjutan. Khususnya misi ketiga membangun infrastruktur dan ekonomi sosial yang modern dan berkeadilan dengan memperhatikan keberlanjutan lingkungan.

Karena itu, keberadaan pengusaha khususnya pengusaha sedot tinja swasta dalam pengelolaan air limbah domestik di Sidoarjo sangat berpengaruh dan berdampak pada sanitasi aman. Selain itu, sebagai upaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sidoarjo.

Hal itu dikatakan Kepala Dinas P2CKTR Pemkab Sidoarjo, M Bachruni Aryawan saat membuka acara FGD yang dihadiri perwakilan pengusaha sedot tinja asal wilayah Sidoarjo, Gresik, Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Mojokerto itu.

"Masalah sanitasi aman ini perlu kita sampaikan kepada masyarakat. Karena ini berpengaruh terhadap pencegahan stunting. Jamban yang sehat bisa mewujudkan zero stunting," ujar M Bachruni Aryawan kepada republikjatim.com, Selasa (05/03/2024).

Saat ini, lanjut Bachruni yang mantan Kepala Dinas Perikanan ini, Dinas P2CKTR Pemkab Sidoarjo telah memiliki aplikasi LESTARI (Layanan Elektronik Sedot Tinja Periodik). Aplikasi ini, untuk mendukung sanitasi aman yang sudah berjalan sejak Tahun 2021. Penyedotan tinja ini, dijadwalkan secara berkala dan terjadwal setiap 3 tahun sekali.

"Layanan LESTARI yang selama ini mungkin masyarakat belum tau, Dinas P2CKTR melayani sedot tinja dengan harga yang cukup ekonomis dengan pelayanan yang maksimal," imbuh Bachruni.

Target Pemkab Sidoarjo, Tahun 2025 akan melaunching pengusaha sedot tinja yang akan menjadi BLUD dan di Tahun 2026 akan dibangun Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) di wilayah Kecamatan Sukodono.

"Itu skedul dan target yang bakal kita kerjakan secepatnya dalam mengurangi angka stunting di Sidoarjo," tegasnya.

Sementara salah satu pengusaha sedot tinja asal Sidoarjo, Rifa’i mengaku mengucapkan rasa terima kasih atas sarpras pembuangan tinja yang selama ini sudah difasilitasi Dinas P2CKTR. Meski ada beberapa kendala. Diantaranya kendaraan pengangkut tinja yang dimiliki kurang layak dan jumlah permintaan masyarakat selama ini menurun karena ada perbedaan tarif.

"Semoga aspirasi kami ini bisa ditampung dan diberi solusi. Ke depan kami siap bekerjasama dengan Dinas P2CKTR untuk layanan sedot tinja ini," kata Rifai’i.

Persiapan menuju sanitasi aman Tahun 2030 dalam FGD kali ini, menggandeng USAID IUWASH Tangguh dimulai dengan paparan materi tim USAID IUWASH Tangguh, penyampaian aspirasi dan diskusi dengan pengusaha yang terdaftar pada Dinas P2CKTR hingga penandatanganan MoU dengan para pengusaha sedot tinja itu.

Spesialis Bidang PSE USAID IUWASH Tangguh, Dwi Angkasa Wasis mengakui melalui kegiatan FGD ini bisa diketahui kondisi dan permasalahan yang ada pada pengusaha sedot tinja.

"Kami berharap dengan kolaborasi yang maksimal ini dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang tidak terlepas dari lingkungan yang sehat, sanitasi berbasis lingkungan yang baik dan perilaku masyarakat hidup bersih serta sehat di Sidoarjo," pungkasnya. Hel/Waw