Usai Reses di Balongbendo, Anggota DPRD Jatim Langsung Beri Bantuan Penderita Paru-Paru Asal Krian


Usai Reses di Balongbendo, Anggota DPRD Jatim Langsung Beri Bantuan Penderita Paru-Paru Asal Krian KUNJUNGAN - Anggota Komisi E DPRD Propinsi Jawa Timur, Adam Rusdi melihat kondisi penderita paru-paru M Sholeh Khotib di rumahnya Desa Tambakemerakan, Kecamatan Krian, Sidoarjo, Senin (01/03/2021) malam.

Sidoarjo (republikjatim.com) - Rasa kepedulian dan empati yang tinggi dibuktikan anggota Komisi E DPRD Propinsi Jawa Timur, Adam Rusdi kepada Mohammad Sholeh Khotib (37) warga Desa Tambakemerakan, Kecamatan Krian, Sidoarjo yang terserang penyakit paru-paru selama setahun terakhir ini. Adam Rusdi yang tak lain adalah politisi Partai Golkar ini melihat langsung dan memberi bantuan penderita paru-paru yang terpaksa menggunakan bantuan 5 sampai 6 tabung oksigen per hari itu.

Kunjungan itu dilaksanakan Adam Rusdi setelah mengggelar acara Penyerapan Aspirasi Masyarakat Reses 1 Tahun 2021 di Gedung Serba Guna Desa Suwaluh, Kecamatan Balongbendo, Sidoarjo, Senin (01/03/2021) malam. Kunjungan itu lantaran Wilujeng (33) istri tercinta penderita paru-paru ini harus setiap hari berjuang untuk bisa membeli tabung 5 sampai 6 tabung oksigen per hari untuk membantu pernafasan suaminya dengan harga Rp 80.000 per tabung.

Sesampainya di Wilujeng, Adam Rusdi yang hanya didampingi satu rekannya langsung disambut penderita sakit paru-paru. Saat itu, terlihat anak pertama Wisnu Firmansyah pasangan M Sholeh Khotib dan Wilujeng yang tertidur pulas di kasur sepon di lantai sebelah kiri tempat tidur ayahnya. Politikus Golkar ini ingin mengetahui kondisi M Sholeh Khotib yang sebelumnya viral diberitakan republikjatim.com.

Khotib mengaku pernah bekerja di pabrik baja Krian di bagian membersihkan tungku. Sejak sering mengalami sesak nafas dan batuk akhirnya terkena penyakit paru-paru sampai sekarang ini.

"Meski pihak perusahaan mengetahui, tap hanya memberikan santunan Rp 1 juta sebagai pesangon kerja," ujar Khotib.

Sementara Adam Rusdi mengatakan untuk sementara waktu ini, pihaknya memberi santunan berupa uang. Bantuan itu diharapkan bisa meringankan beban Khotib.

"Kami akan pelajari dulu, apakah Khotib sudah mendapat bantuan dari Dinas Sosial Pemkab Sidoarjo atau belum. Begitu juga masalah BPJS Kesehatan mandiri bakal kami bantu lebih lanjut," ungkapnya.

Adam mengakui kondisi Khotib memprihatinkan dengan 3 anak yang masih sekolah dan istrinya menyambi jualan jajanan anak-anak. Hal ini jelas membutuhkan biaya hidup yang tinggi. Apalagi harus membeli 5 sampai 6 tabung oksigen setiap hari untuk membantu pernafasannya selama ini. Sementara dalam reses kali ini sejumlah keluhan mulai jalan rusak, penerangan jalan umum, pelatihan batik, bantuan pupuk untuk pohon blimbing, pendirian SMAN di Balongbendo dan data penerima bantuan sosial dari Dinsos Pemkab Sidoarjo.

"Memang sekolah ini menjadi salah satu kebutuhan mendasar. Tapi di masa pandemi ini untuk anggaran pembangunan dialokasikan untuk bantuan kemasyarakat. Akibatnya, tahun ini masih belum bisa realisasikan. Tapi bisa dijadikan usulan dan masukan untuk kedepan agar tahun depan ketika masa pandemi berakhir itu bisa diajukan," tegas anggota DPRD Jatim berusia muda ini.

Dalam reses kali ini diikuti keluarga besar PT Karya Manunggal Jati, Kades Suwaluh, Watesari, Kedungsukodani, Waruberon dan Desa Sumokembangsri dan konstituen lainnya. Zak/Hel/Waw