Sidoarjo (republikjatim.com) - Revitalisasi makam ulama di Pondok Pesantren (Ponpes) Sono, Desa Sidokerto, Kecamatan Buduran, Sidoarjo maketnya sudah selesai. Komplek makam yang berada di dalam Asrama Guspujat Puspalad (Pusat Peralatan TNI AD) Buduran itu akan dibangun pendopo.
Selain itu, area parkir diperluas lagi dengan dibangun khusus untuk tempat parkir mobil dan motor. Jalur aksesnya juga bakal dibuat dua pintu.
Sebelah barat dijadikan pintu gerbang masuk. Kemudian sebelah timur sebagai akses pintu keluar makam. Untuk menambah artistik dan akulturasi budaya. Kedua pintu gerbang dibangun gapura berdiri tegak di kanan kirinya gerbang seperti gapura Majapahit.
Nantinya para peziarah tidak lagi melalui pintu Gerbang Asrama Guspujat untuk masuk ke area makam Guru Pendidik NU, KH Hasyim Ashari itu. Peziarah bisa langsung masuk ke area makam melalui pintu gerbang utama di JL Kstarian, Buduran, Sidoarjo.
"Di komplek makam Pendiri Pondok Sono, KH Muhayyin beserta putranya KH Abu Umar, KH. Zarkasyi serta dzurriyahnya (keturunan), diantaranya KH. Said dan KH. Ma'sum juga ikut direnovasi. Makam para tokoh pendidikan Islam sekaligus pejuang kemerdekaan itu akan dibangun pendopo," ujar Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali yang akrab disapa Gus Muhdlor, Rabu (22/06/2021) di Pendopo Delta Wibawa.
Selain itu, di beberapa titik area makam juga disediakan tempat wudhu dan toilet umum. Termasuk gazebo-gazebo bagi para peziarah. Hal itu untuk menambah suasana sejuk akan dibangun juga taman.
"Bangunan masjid yang berada persis di sebelah timur makam nantinya juga akan direvitalisasi," tegas Alumni Fisip Unair Surabaya ini.
Sementara Gus Muhdlor menegaskan revitalisasi makam ulama sepuh Pondok Sono itu sebagai bentuk penghormatan Pemkab Sidoarjo.
"Kegigihan KH Muhayyin beserta dzurriyahnya patut menjadi contoh generasi saat ini. Beliau ulama panutan kita semua. Insyaallah area makam akan segera direvitalisasi," pungkas Alumni SMAN 4 Sidoarjo ini. Hel/Waw