Kampung Bambu Seketi Gelar Pentas Seni Wayang Edukasi Blang-Bleng Bersama Dalang Ki Ompong


Kampung Bambu Seketi Gelar Pentas Seni Wayang Edukasi Blang-Bleng Bersama Dalang Ki Ompong GELARAN - Salah satu pentas wayang edukasi Blang-Bleng dalam pagelaran seni budaya Lan Dolanan di Taman Edukasi Kampung Bambu Desa Seketi, Kecamatan Balongbendo, Sidoarjo Sabtu (28/11/2020) malam.

Sidoarjo (republikjatim.com) - Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Seketi, Kecamatan Balongbendo, Sidoarjo menggelar Pagelaran Kaloborasi Seni dan Lan Dolanan Anak serta Edukasi Peninggalan Budaya dan Legenda Desa. Termasuk menampilkan seni wayang (edukasi) Blang-Bleng bersama Ki Dalang Ompong Soedharsono di pelataran Taman Budaya Edukasi Kampung Bambu Seketi, Sabtu (28/11/2020) malam.

Kali ini, Ki Ompong berpenampilan nyeleneh tidak seperti dalang pada umumnya. Sang Dalang hanya mengenakan sarung motif merah putih ala Bali. Bahkan tanpa sehelai baju dan rambut gimbalnya terurai memanjang diberi aksesoris kembang.

Selain itu mengenakan udeng di kepala seakan menunjukkan eksistensi jati diri Dalang Ki Ompong Soedharsono saat menampilkan pentas wayang edukasi Blang-Bleng dengan lakon Tomboh Moloh.

"Saya cukup senang, jadi ada agenda lain pentas wayang tidak hanya pentas seni saja. Di setiap daerah kami tidak melulu pentas. Tapi juga menyambung silaturrahmi (seduluran)," ujar Ki Ompong kepada republikjatim.com, Sabtu (28/11/2020).

Ki Ompong menceritakan pentas seni ini sangat berkesan. Karena Seketi ini bagian tolak ukur untuk Sidoarjo. Menurutnya, Seketi bagian dari power (kekuatan) yang perkembangannya dapat menjadi percontohan bagi para pelaku budaya untuk Sidoarjo.

"Seketi itu indah sekali. Kita harus banyak belajar disini. Karena warga Seketi bukan hanya bermental penonton, tapi pelaku budaya. Kita banyak belajar melalui proses kebudayaan yang ada walau tantangannya banyak," ungkapnya.

Sementara Ketua Pelaksana Pokdarwis Desa Seketi, Abdul Yatim menegaskan kegiatan ini untuk mengenalkan akar budaya dan edukasi terhadap anak-anak agar mencintai dan melestarikan budaya lewat event-event pagelaran seni budaya. Misalnya, lomba menggambar alam untuk wilayah Seketi sendiri. Sedangkan yang digambar benar-benar Ikon Desa seketi seperti gambar gua yang juara satu.

"Dari segi ekonomi, kita bisa mengangkat pertumbuhan ekonomi kepada para pedagang setelah musim pandemi ini. Jadi kami minta kepada seluruh masyarakat ke depan lebih proaktif dalam kegiatan (event-event) seperti ini," ungkapnya.

Bagi Abdul Yatim, ada wayang edukasi Blang-Bleng. Walaupun tidak komplit peralatan yang dipentaskan, karema hanya menggunakan sebagian peralatan. Tapi, itu sangat bagus.

"Karena ini bisa memberi edukasi kepada anak-anak karena jarang yang mengerti pewayangan. Jadi ini harus dilestarikan. Tadi malah, Dalang Ki Ompong meminta anak-anak duduk disampingnya sambil memegang wayang untuk bisa akrab dengan dunia pewayangan secara tidak langsung," tegasnya.

Abdul Yatim berharap ke depan acara diperluas menjadi wisata untuk umum. Wisata religi dan wisata yang tidak mencemarkan lingkungan desa.

"Insyaallah akan lebih baik lagi. Tahun-tahun selanjutnya," tandasnya.

Sementara dalam pagelaran kaloborasi seni dan lan dolanan, kali ini diiringi seni angklung bambu sakti menampilkan tarian putri bambu dan seni bela diri PSHT. Selain itu, ada berbagai macam lomba, lomba holahop, engkle, enggrang, loncat tali dan menggambar. Zak/Hel/Waw