Kader Muda Meninggal Dikeroyok Gangster di Sepande, GP Ansor Sidoarjo Desak Polisi Tangkap Para Pelaku Pembunuhan


Kader Muda Meninggal Dikeroyok Gangster di Sepande, GP Ansor Sidoarjo Desak Polisi Tangkap Para Pelaku Pembunuhan DESAK PENANGKAPAN - Ketua PC GP Ansor Sidoarjo, Rizza Ali Faizin usai doa bersama di rumah duka Desa/Kecamatan Wonoayu mendesak Polresta Sidoarjo menangkap gengster penganiyaan korban M Daudi Ardiansyah hingga meninggal, Selasa (23/05/2023) malam.

Sidoarjo (republikjatim.com) - Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Sidoarjo mendesak Polresta Sidoarjo agar segera menangkap pelaku pengeroyokan yang diduga dilakukan gerombolan gangster. Apalagi aksi pengeroyokan itu, menyebabkan seorang kader muda Ansor Sidoarjo yakni M Daudi Ardiansyah meninggal dunia di samping Flyover Desa Sepande, Kecamatan Candi, Sidoarjo, Senin (22/05/2023) kemarin.

Diketahui, korban penganiyaan Muhammad Daudi Ardiansyah (18) warga Desa/Kecamatan Wonoayu, Sidoarjo ditemukan meninggal dengan sejumlah luka bekas sabetan senjata di lahan kosong Desa Sepande, Kecamatan Candi, Sidoarjo, Senin (22/05/2023) dini hari.

Ketua PC GP Ansor Sidoarjo, Rizza Ali Faizin mengatakan pihaknya turut berduka cita yang mendalam atas meninggalnya almarhum M Daudi Ardiansyah yang merupakan anggota Majelis Dzikir dan Shalawat (MDS) Rijalul Ansor Desa Wonoayu. Bahkan, pihaknya juga sudah berkomunikasi dengan pihak (penyidik) Polresta Sidoarjo.

"Polisi menyatakan siap untuk segera mengungkap dan menangkap pelaku pembunuhan ini. Kita mempercayakan sepenuhnya kepada Aparat Penegak Hukum (APH) untuk melakukan tugasnya secara profesional," ujar Rizza Ali Faizin usai doa bersama di rumah duka di Desa Wonoayu, Kecamatan Wonoayu, Selasa (23/05/2023) malam.

Lebih jauh Gus Rizza yang juga anggota Fraksi PKB DPRD Sidoarjo ini menghimbau kepada seluruh kader Ansor dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) di Sidoarjo untuk selalu dalam satu komando. Yakni senantiasa berkoordinasi dengan pimpinan yang ada di wilayahnya masing-masing agar tidak mudah termakan isu-isu hoaks dan provokatif di lapangan.

"Kami berharap pihak kepolisian sesegera mungkin menangkap dan mengungkap kasus terbunuhnya sahabat kami M Audi Ardiansyah. Kami juga berharap aparat melakukan pencegahan soal maraknya gangster yang ada di Sidoarjo," imbuh anggota Komisi D DPRD Sidoarjo ini.

Gus Rizza meminta jangan sampai gerombolan gangster bertabrakan dengan masyarakat. Minimal aparat penegak hukum harus melakukan aksi nyata untuk mengikis atau mempersempit gerakan gangster yang ada di Sidoarjo.

"Kami percaya aparat bisa melakukan itu. Sahabat Ansor dan Banser Sidoarjo siap membantu kalau dibutuhkan untuk menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat Sidoarjo. Kasus ini, nanti akan didampingi LBH PC GP Ansor Sidoarjo. Kami berencana bergerak ke Polresta Sidoarjo," tandasnya.

Acara doa bersama ini dihadiri sekitar 500 kader Ansor dan Banser se Sidoarjo. Tampak hadir pula, Ketua PC GP Ansor Sidoarjo, Kapolsek Wonoayu, Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Wonoayu, Ketua LBH PC GP Ansor Sidoarjo, PC Pagar Nusa Sidoarjo dan tokoh lainnya.

Sebelumnya, PC GP Ansor Sidoarjo mengeluarkan enam poin pernyataan sikap dalam menyikapi kejadian ini. Berikut pernyataan sikap PC GP Ansor Sidoarjo yang disampaikan H Rizza Ali Faizin :

1. PC GP Ansor Sidoarjo mengutuk keras pelaku pembunuhan terhadap sahabat M Daudi Ardiansyah dan meminta kepada aparat penegak hukum untuk mengusut kasus ini secara profesional dan tuntas.

2. Kasus penganiayaan dan pembunuhan terhadap sahabat M Daudi Ardiansyah merupakan sebuah tindakan kejahatan kemanusiaan yang sangat tidak beradab dan merendahkan martabat manusia.

3. Meminta kepada negara khususnya melalui Kapolresta agar memberi atensi penuh dalam kasus ini.

4. Meminta LPSK dan Komnas HAM agar memberikan perlindungan segala upaya pemenuhan hak dan pemberian bantuan untuk memberikan rasa aman kepada saksi dan atau keluarga dalam mencari keadilan pada kasus ini.

5. Memberikan apresiasi kepada masyarakat atas kepedulian dan atensinya pada perkara ini. Dimana beberapa anggota masyarakat telah membantu keluarga dan polisi dalam mengungkapkan tragedi pembunuhan ini.

6. Meminta agar para pelaku untuk dihukum yang seberat-beratnya dengan hukum yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Hel/Waw