Sidoarjo (republikjatim.com) - Puluhan siswa dan siswi KBTK Al Muslim Sidoarjo, Jawa Timur membatik bersama-sama secara luring di sekolah dengan mematuhi protokol kesehatan dan daring melalui aplikasi zoom, Jumat (01/10/2021). Pembelajaran batik berbasis proyek ini digelar selama 5 hari berturut-turut.
Sejumlah kegiatannya diantaranya siswa dikenalkan berbagai macam batik Indonesia, alat-alat membatik seperti canthing, malam, wajan, kompor dan siswa diajak praktik membatik celup teknik jumputan dan ikat mulai berbahan kertas hingga bahan kain sesungguhnya.
Pelatihan diawali melipat lalu mengikat hingga ke pewarnaannya. Pelatihan ini agar siswa lebih percaya diri dan bangga memakai batik. Selain itu juga dilengkapi lomba fashion show baju batik dan puncak acara pameran galeri batik hasil karya siswa dan penyerahan hadiah lomba fashion show.
Salah seorang siswa TK Al Muslim, Malika mengaku sangat senang belajar membatik bersama ustazah dan teman-temannya. Anak yang baru berumur 5 tahun ini belajar membatik ikat. Dia memilih batik ikat, karena suka melipat, mengikat dan mencelup ke warna-warninya.
"Jadi kreasi pewarnaan yang indah itu yang saya sukai," ujarnya kepada repiblikjatim.com, Jumat (01/10/2021).
Siswa lainnya, Amora mengaku tidak kesulitan membatik jumputan di atas kain. Alasannya karena suka mengikat kelerengnya dan mencelup ke warna-warninya.
"Saya warnai dengan warna campuran agar semakin menarik," paparnya.
Kegiatan bermain dan belajar batik berbasis proyek ini dalam rangka menyambut Hari Batik Nasional yang diperingati setiap 2 Oktober. Selama 5 hari berturut-turut mulai Senin hingga Jumat, siswa dan guru KB-TK Al Muslim memakai baju batik. Aksi ini bertujuan untuk membangun rasa cinta dan bangga pada diri siswa-siswi KB-TK Al Muslim tentang warisan leluhur bangsa yaitu batik.
"Selain itu agar mereka tidak hanya bangga memakai pakaian batik, tapi paham batik merupakan aset bangsa yang wajib dilestarikan dan dijaga keutuhannya. Apalagi, Hari Batik Nasional adalah wujud rasa syukur dan pendorong untuk berinovasi mengembangkan batik nasional. Bangsa yang hebat adalah bangsa yang bangga terhadap budayanya sendiri," tegas Kepala KB TK Al Muslim, Siti Aminah.
Selain itu, Aminah memaparkan melalui pembelajaran batik berbasis proyek ini diharapkan terwujudnya visi, misi sekolah KB TK Al Muslim dan Profil Pelajar Pancasila. Apalagi, TK Al Muslim ditetapkan sebagai Sekolah Penggerak yaitu terwujudnya generasi pemimpin yang rahmatan lil alamin, beriman, berahlakul karimah, mandiri, bergotong royong, kreatif, bernalar kritis dan berbhineka.
"Bagi orang tua melalui organisasi Badan Pendukung Kegiatan Sekolah (BPKS) sebutan lain komite, sangat antusias mendukung kegiatan pembelajaran batik berbasis proyek ini. Mereka mulai menyiapkan baju fashion show putra-putrinya hingga membantu kesuksesan acara puncak acara yaitu pameran mini galeri batik dan penyerahan hadiah lomba fashion show," paparnya.
Tidak heran jika KB TK Al Muslim mendapat Apresiasi Sekolah Sahabat Keluarga dari Mas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2019 lalu. Hal ini, karena pelibatan orang tua siswa dalam mendukung pembelajaran di sekolah.
Diketahui dalam situs resmi Unesco ditulis Batik Indonesia memiliki banyak simbol yang bertautan erat dengan status sosial, alam, kebudayaan lokal dan sejarah itu sendiri. Batik merupakan identitas dan jati diri bangsa Indonesia. Batik dipercaya menjadi bagian penting yang tak terpisahkan pada masyarakat Indonesia sejak lahir hingga meninggal.
"Karena batik merupakan warisan nenek moyang Indonesia, khususnya Jawa, yang sampai saat ini masih ada. Batik Indonesia Jati Diri Bangsa, Selamat Hari Batik Nasional," tandasnya. Hel/Waw