Cegah Kebakaran, BHS - Taufiq Siap Lengkapi Pasar Tradisional Sidoarjo dengan Water Sprinkler Fire dan CCTV


Cegah Kebakaran, BHS - Taufiq Siap Lengkapi Pasar Tradisional Sidoarjo dengan Water Sprinkler Fire dan CCTV DIALOG - Cabup Sidoarjo, Bambang Haryo Soekartono (BHS) berdialog dengan pemilik tokoh elektronik di Pasar Larangan yang sempat terbakar pekan kemarin untuk memperbaiki sistem pengamanan pasar dari kebakaran, Senin (16/11/2020).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Perhatian Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo, Bambang Haryo Soekartono dan M Taufiqulbar (BHS - Taufiq) terhadap keamanan dan kenyamanan pasar tradisional cukup serius. Kali ini, Cabup Sidoarjo BHS mendatangi 4 unit ruko di Pasar Larangan, Kecamatan Candi, Sidoarjo yang sempat terbakar, Selasa (10/11/2020) lalu.

Saat menemui pemilik ruko, BHS mengaku sangat prihatin atas musibah kebakaran yang menimpa toko elektronik, perhiasan dan koperasi simpan pinjam itu. Menurutnya, agar kebakaran tidak terulang, pihaknya bakal menyiapkan water sprinkler fire di seluruh pasar tradisional yang ada di Sidoarjo.

Selain sebagai pencegah kebakaran, water sprinkler fire juga untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi pedagang dan para konsumen di pasar tradisional. Bahkan juga bakal melengkapi setiap pasar dengan Closed-Circuit Television (CCTV).

"Kami bakal mengupayakan semua pasar tradisional di Sidoarjo dilengkapi water sprinkler fire dan CCTV. Ini sebagai antisipasi kalau ada kebakaran bisa cepat teratasi," ujar Cabup Sidoarjo, BHS kepada republikjatim.com, Senin (16/11/2020) usai berdialog dengan korban kebakaran.

Mantan anggota DPR RI ini menilai, kebakaran bisa terjadi dimana saja dan kapan saja. Mulai di pabrik, perumahan dan tempat lainnya. Akan tetapi yang perlu disiapkan kata Cabup yang siap bertarung dalam Pilkada Sidoarjo 2020 ini, adalah infrastrukturnya. Karena selama ini ada 5 UPT Pemadam Kebakaran (PMK) di Sidoarjo juga belum maksimal dalam penanganan kebakaran. Karena itu, pihaknya bakal membenahi semua UPT PMK itu, baik dari sisi Sumber Daya Manusia (SDM) maupun melengkapi seluruh peralatannya.

"SDM gajinya dibawa standar UMK dan tak diasuransikan. Begitu juga baju tahan apinya belum lengkap. Sehingga petugas masih belum siap 100 persen menjangkau titik utama api. Selain itu, semua pasar harus dilengkapi informasi nomor PMK yang bisa dihubungi saat terjadi kebakaran. Termasuk tabung pemadam kebakaran portable harus berfungsi dengan baik. Ini harus melibatkan kesigakan petugas pasar saat terjadi kebakaran," imbuhnya.

Selama ini, lanjut BHS yang juga alumni ITS Surabaya ini pasar rata-rata dihuni 3.000 sampai 6.000 pedagang. Maka dari itu, harus diberi jaminan keamanan dan kenyamananya. Apalagi, di pasar menghasilkan serapan tenaga kerja cukup besar. Jika terjadi kebakaran maka akan menyebabkan penambahan pengangguran.

"Karena itu, ekonomi kerakyatan di pasar tradisional harus dijaga keberlangsungannya. Pemerintah harus memproteksi pedagang dan konsumen pasar dengan memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan itu," tegas pengusaha transportasi sukses ini.

Sementara untuk mengantisipasi kebakaran masuk ke dalam gang-gang kecil dan masuk ke dalam pasar tradisional yang tak bisa dijangkau mobil PMK, BHS - Taufiq bakal menyiapkan devisi elang. Devisi Elang ini merupakan petugas PMK yang dilengkapi motor dan tabung air dibekalangnya. Tugasnya menjangkau titik-titik api jika terjadi kebakaran yang tak bisa dijangkau mobil PMK.

"Kalau perlu juga disiapkan dilengkapi CCTV untuk semua pasar dan smoke detector agar kalau ada awal titik api atau asap bisa terdeteksi langsung dan diumumkan untuk penangannya cepatnya. Ini seperti yang sudah dilakukan di Pasar Wonokromo Surabaya," tandasnya. Hel/Waw